Selasa, 30 Oktober 2012

Sejarah ORI (Oeang Republik Indonesia)

Siapapun pasti tahu bahwa mata uang Indonesia adalah Rupiah, namun sejarahnya nampaknya masih banyak yang belum mengetahui. Sejarah mata uang kita memang tidak tercatat dengan sempurna, namun ada beberapa bagian yang patut kita ketahui, seperti yang ditulis di wikipedia indonesia dan banknotes.com, yang dibagi dalam dua periode, yaitu periode ORI dan Rupiah.
Masa ORI ( Oeang Republik Indonesia )
Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.
Resmi beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks undang-undang.


ORI ditandatangani Menteri Keuangan saaat itu A.A Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak Percetakan Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.

Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Jogjakarta pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di Jogjakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Jogjakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.
Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Jogjakarta, Surakarta dan Malang.
Masa Rupiah
Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia ( kodenya adalah IDR ). Nama ini diambil dari mata uang India rupee. Sebelumnya di daerah yang disebut Indonesia sekarang menggunakan gulden Belanda dari tahun 1610 sampai tahun 1817, ketika gulden Hindia Belanda diperkenalkan.
Nama rupiah pertama kali digunakan secara resmi dengan dikeluarkannya mata uang rupiah jaman pendudukan Dai Nippon pada Perang Dunia II. Setelah perang selesai, Bank Jawa, pelopor Bank Indonesia, mengeluarkan Rupiah. Sedangkan Tentara Sekutu mengeluarkan Gulden Nica.
Sementara itu di daerah-daerah lain di di daerah yang sekarang disebut Indonesia, banyak beredar uang yang bertalian dengan aktivitas gerilya.
Pada tanggal 2 November 1949 rupiah ditetapkan sebagai mata uang nasional. Di daerah kepulauan Riau dan Papua, kala itu masih digunakan mata uang lain. Baru pada tahun 1964 dan 1971 rupiah digunakan di sana.
Di daerah Timor Timur, saat masih bergabung dengan Republik Indonesia, rupiah digunakan dari tahun 1976 – 2001.
Nah apabila kita simak kisah diatas, ada hal yang saling bertentangan atau tidak singkron, yaitu di masa ORI disebutkan bahwa usia ORI sampai dengan Agustus 1949 dan disambung pada masa Republik Indonesia Serikat dengan mengeluarkan seri RIS, sementara di masa Rupiah disebutkan bahwa nama Rupiah telah dipakai sejak jaman pendudukan Jepang di Perang Dunia II. Mana yang benar?

 http://kppnmakassar2.net/sekilas-sejarah-ori/
Beberapa penampakan Uang kertas dari tahun ke tahun
1951:


1952:
1953
1957

1958
1959
1960
1961
1963
1964

1968
1975
1977
1980
1982
1984
1985
1986
1987
1988
1992




1993
1995
1998
1999

2000
2001
2004

2005
2009
2010
2011



4 komentar:

Salah satu gambar dari uang kertas tersebut, aku punya Uangnya :)

Uang kertas Rp. 500 dengan kode XZC282985 yang ku maksud :)
kalau pada zaman sekarang uang tersebut di tukarkan di Bank Indonesia bernilai atau tidak ?
atau sebaiknya menjadi koleksi kita ?

Nama Rupiah memang sudah digunakan oleh pemerintah pendudukan Jepang pada mata uangnya antara th 1943-1944.
Sementara itu, pemerintah kolonial Belanda (NICA) juga mempersiapkan mata uangnya utk diedarkan di Hindia Belanda (Indonesia) setelah Jepang kalah. Uang NICA ini bertahun 1943, dan utk pertama kalinya pemerintah kolonial Belanda menggunakan kata "rupiah" di mata uang tersebut. Bahkan uang kertas pemerintah kolonial Belanda yg diedarkan th 1947 memuat kata INDONESIA di uang kertas tsb.

Rasa-rasanya jadi ingin kembali di era 80'an yg dimana semua jajanan sangat murah harganya. Bayangkan, dgn uang Rp. 500 kita sudah bisa beli bakso semangkuk ditambah lagi dgn minuman segar seperti teh botol sosro atau lainnya. Jika sekarang, hal yg mustahil bisa seperti itu. Entah pejabat negarakah atau para tengkulak biadabkah yg salah sehingga harga-harga pokok di Indonesia ini naik hingga ratusan persen.

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More