| Pembacaan Naskah Proklamasi oleh Presiden Ir. Soekarno | 
             17 Agustus tahun 1945. Tahun yang  bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia. Tahun yang tak akan pernah  terlupakan dalam benak seluruh bangsa. Saat itu bangsa di bawah komando  Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Muh. Hatta memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia.  Menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah menjadi negara yang  berdaulat, memegang dan mengatur negera sendiri. Merdeka dari cengkraman  kekuasaan penjajah yang telah menjajah selama ratusan tahun lamanya. Proklamasi kemerdekaan  juga sebagai bentuk pengakuan kepada dunia bahwa segala bentuk  penjajahan tidak sesuai dengan hak asasi manusia sehingga harus  dihapuskan dari permukaaan bumi. Ratusan tahun Indonesia dijajah. Telah  mengalami banyak penderitaan. Telah bosan dengan berbagai kesengsaraan  karena tindasan para penjajah. 
          66 tahun bangsa ini telah merdeka.  Apa kita benar-benar telah merdeka? Apa yang telah kita lakukan untuk  negeri ini setelah kita lepas dari belitan belenggu penjajahan? Kalau  kita menoleh ke belakang ke masa Nabi Muhammad sebagai ibarat. Dalam suatu perang melawan orang kafir. Perang badar adalah perang yang sangat besar dan luar biasa dahsyat. Banyak para sahabat nabi yang gugur sebagai syahid. Bahkan paman Nabi Sayyidina Hamzah  yang paling dibanggakan Nabi gugur juga sebagai syahid. Yang paling  mengenaskan adalah Sang yahid dibelah dadanya oleh seorang wanita  bernama Hindun kemudian hati hamzah dimakan. Nabi sempat menitikkan air  mata menahan haru. Tapi apa kata nabi, “kita telah menghadapi perang  kecil dan akan menuju perang yang lebih besar”. Para sahabat heran dan  bertanya, “wahai Rosulullah, gerangan perang apakah yang lebih besar  dari perang yang telah kita hadapi ini”. Nabi dengan tersenyum bersabda,  “perang melawan Hawa Nafsu adalah perang terbesar yang harus kalian hadapi”.
        Kemerdekaan telah  diproklamirkan. Dunia sudah tahu bahwa bangsa Indonesia telah menjadi  bangsa berdaulat, menjadi bangsa yang Merdeka, bebas lepas dari  penjajah. Tapi apakah kita telah merdeka dengan kemerdekaan yang  sesungguhnya? Kalau kita berkaca kepada pristiwa Nabi dan Sahabatnya  tadi, bahwa kita lepas dan merdeka dari bentuk penjajahan yang kecil dan  pasti akan menghadapi bentuk penjajahan yang lebih besar. Yaitu  penjajahan oleh hawa nafsu. Penjahan oleh hawa nafsu yang ada di dalam  diri kita adalah bentuk penjajah yang jauh lebih berat. Diperlukan  kekuatan batin untuk melawannya. Hawa nafsu adalah keinginan hewani  manusia. Ingin harta, ingin wanita, ingin kendaraan, ingin hiburan,  ingin tahta dan kekuasaan dan bentuk-bentuk ingin yang lain. Semua  adalah hawa nafsu yang wajib kita kendalikan. Jangan sampai dibiarkan  membelenggu kita sebagai bangsa Indonesia. Masih banyak kita temukan di  antara kita masih menghalalkan segala bentuk cara untuk untuk  mendapatkan dan memenuhi keinginan keinginan-keinginan tersebut. Adanya  korupsi, sogok menyogok, bentuk-bentuk kejahatan, dan lain-lain  menunjukkan bahwa kemerdekaan yang sesungguhnya belum kita dapatkan. Kemerdekaan  yang sesungguhnya adalah kebebasan dari belenggu penjajahan hawa nafsu  dalam diri kita. Nafsu wajib kita kendalikan. Bukan kita yang  dikendalikan hawa nafsu.
         Semoga kita bangsa Indonesia semakin bisa memaknai kemerdekaan  ini dengan kemerdekaan yang sesungguhnya. Sehingga bisa bebas lepas  seperti burung yang terbang dari belenggu penjajahan hawa nafsu.  Momentum Ramadhan jika dikaitkan dengan peringatan kemerdekaan sungguh  sangat tepat. Suasana ramadhan, di mana Ummat Islam di seluruh dunia  melaksanakannya, mengekang dan menahan tidak hanya dari rasa lapar, juga  menahan hawa nafsu berbuat hal-hal yang tidak baik. Terbebas dari  belenggu hawa nafsu adalah misi dari pelaksanaan puasa itu sendiri.  Insya Allah bangsa ini akan semakin jaya dan besar. Jadi kemerdekaan  tidak hanya diperingat dengan upacara semata. Tapi juga dijadikan bahan  perenunggan untuk melangkah dan menatap masa depan yang lebik lagi.  Semoga tercapai.  Amien Ya Fattahul”alim






 








