JAKARTA, KOMPAS.com — Operator telekomunikasi Smartfren
belakangan ini sedang kebanjiran komplain karena layanan internet yang
tak optimal. Hal ini dikarenakan putusnya kabel bawah laut di sekitar
Pulau Bangka dan Batam.
Chief Technology Officer Smartfren Merza
Fachys menyampaikan permintaan maaf kepada pelanggan internet yang
komplain melalui pusat layanan telepon ataupun jejaring sosial
internet. "Kita harap pelanggan bisa memaafkan karena ini semua adalah
malapetaka, kecelakaan," ujarnya saat dihubungi KompasTekno, Selasa (26/3/2013).
Merza menjelaskan, kabel bawah laut yang dipakai Smartfren itu putus
pada Jumat, 15 Maret lalu, karena terkena jangkar kapal. Saat itu,
Smartfren masih dapat melayani internet karena perusahaan memiliki
cadangan jaringan dari jalur darat trans Sumatera, di bagian barat dan
timur.
Namun, keesokan hari setelah kabel bawah laut putus,
jalur barat Trans Sumatera juga terputus akibat tanah longsor di sekitar
Palembang. Berarti, Smartfren hanya mengandalkan cadangan dari jalur
timur.
Nah, jalur timur itu kemudian putus lagi pada 17 Maret
di Sumatera Selatan. "Rute utama mati, lalu kita pakai rute cadangan.
Tapi sialnya, rute cadangan juga putus. Jadi jaringan internet
berjalan dengan kapasitas 10 sampai 20 persen," ujar Merza.
Akibatnya, pelanggan tidak mendapatkan bandwidth
internet. Meski demikian, lanjut Merza, layanan seluler telepon, SMS,
dan BlackBerry Messenger dari Smartfren masih berjalan baik.
"Internet lokal tidak ada masalah. Yang sulit adalah mengakses website luar," tuturnya.
Menyewa jaringan pihak ketiga, tapi putus juga
Pada Senin, 18 Maret 2013, Smartfren mengambil langkah untuk menyewa
jaringan kabel bawah laut dari pihak ketiga, yakni Matrix Submarine.
Aksi sewa jaringan ke pihak ketiga ini bisa menolong kapasitas yang
hilang sehingga bisa melayani pelanggan internet.
Akan tetapi,
pada Sabtu, 23 Maret 2013, kabel bawah laut pihak ketiga itu terputus
juga. Mau tak mau, Smartfren harus menyewa lagi jaringan bawah laut
pihak ketiga lainnya.
"Hari ini kita harapkan dapat tambahan
dari pihak ketiga yang lain," Merza berharap, meskipun sewa jaringan
pihak ketiga yang sekarang mungkin tak bisa mengembalikan kapasitas
seperti kondisi normal.
Operator seluler yang mengusung
teknologi CDMA ini berharap kabel bawah laut serta jalur darat trans
Sumatera bisa segera diperbaiki dan beroperasi lagi. Smartfren memiliki
jumlah pelanggan mencapai 11,5 juta per Januari 2013, dengan 6,5 juta
pelanggan seluler dan 5 juta pelanggan layanan data (internet).
http://tekno.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar