Minggu, 10 Maret 2013

Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway Trans Jakarta Rute Bogor-Rawamangun

Warga yang tinggal di belahan barat Kota Bogor kini tak perlu lagi pergi ke Terminal Baranangsiang atau ke Stasiun Besar Bogor untuk berangkat Jakarta.
Pasalnya, sedari kemarin, di Terminal Bubulak telah tersedia Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway Trans Jakarta (APTB) dengan rute Bogor-Rawamangun. Yang lebih menyenangkan, harga sekali jalan APTB dari Terminal Bubulak hingga Terminal Rawamangun via Jalan Sholeh Iskandar dan Tol Bogor Outer Ring Road, hanya Rp12 ribu.
APTB merupakan program kerja sama Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bogor, dengan operator layanan PT Sinar Jaya Megah Langgeng. APTB Bogor- Rawamangun berjarak tempuh sekitar 52 kilometer dan melayani direct service. Sehingga warga Bogor bisa langsung meneruskan perjalanannya via jalur TransJakarta tanpa perlu lagi membeli tiket.
“APTB rute Bogor–Rawamangun juga terintegrasi dengan busway koridor 4 (Pulogadung–Dukuh Atas) dan koridor 9 (Pinang Ranti- Pluit),” terang Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Udar Pristono.
Rute APTB meliputi Terminal Bubulak-Jalan Soleh Iskandar- Bogor Outer Ringroad-Tol Jagorawi- Halte Busway Cawang UKI- Halte Cawang Sutoyo- Halte Penas Kalimalang- Halte Cipinang Kebon Nanas-Halte Pedati Prumpung-Halte Stasiun Jatinegara- Halte Ahmad Yani Bea Cukai- Halte Utan Kayu Rawamangun- Halte Pemuda Pramuka-Halte UNJ- Halte Sunan Giri-Halte Velodrome- Jalan Paus-Jalan Penggambiran-Terminal Rawamangun.
Saat ini ada lima koridor APTB yang dioperasikan. Antara lain rute Pulogadung-Bekasi, rute Poris Plawad-Grogol, rute Ciputat-Kota, rute Cibinong-Grogol, dan rute Bogor-Rawamangun. “Dalam rangka memberikan pelayanan transportasi umum yang terpadu bagi masyarakat di daerah penyangga yang menuju Jakarta. Pemprov DKI Jakarta sejak Maret 2012 telah meluncurkan beroperasinya APTB sebanyak 5 rute,” terang Pristono.
Spesifikasi bus APTB ialah bus besar kapasitas 85 penumpang dengan 35 duduk dan 50 berdiri, high deck atau lantai tinggi, dan posisi tempat duduk yang berhadapan. Tersedia tangga hidrolik untuk naik turunnya penumpang. Lantaran baru, semuanya masih terasa nyaman. Jumlah bus APTB saat ini baru tersedia empat dari rencana yang akan dioperasikan berjumlah sepuluh unit.
Dari pantauan bagian ruang penumpang bus terasa lega. Kursi-kursi di bus berbahan plastik, tetapi di bagian tengah dan sandaran dilapisi busa empuk, mencegah punggung pegal dan pantat sakit. Kemudian, untuk penumpang berdiri, bisa berpegangan pada besi panjang yang disediakan memanjang di atas kursi. Di pintu tengah bagian keluar juga disediakan pegangan untuk berdiri berwarna kuning.
Di bus ini juga tersedia fasilitas tambahan seperti satu televisi LCD 22 inci. Sepanjang perjalanan, penumpang juga akan disuguhkan musik instrumen yang mengalun lembut sambil menikmati tiupan AC yang sejuk. Jika hendak turun, penumpang pun tak perlu berteriak. Pasalnya telah tersedia tombol bunyi untuk meminta berhenti. Di bus APTB ini ada tiga pintu, yakni pintu depan, tengah dan belakang. Pintu untuk turun penumpang adalah pintu bagian tengah.
Kepala DLLAJ Kota Bogor, Suharto menambahkan, jajarannya belum mendapatkan teknis rinci soal pemberhentian APTB di tengahtengah perjalanan. Atau apakah boleh tidaknya APTB berhenti di shelter Trans Pakuan.
“Saya belum tahu secara rinci. Intinya bus APTB tidak boleh berhenti di sembarang tempat,” singkatnya.
Keberadaan APTB sempat ditolak salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas). Mereka menganggap, kehadiran APTB akan mengancam kelangsungan angkot trayek 03 dan02. Penolakan sempat menegang karena sejumlah anggota ormas itu menghadang bus. Mereka memerintahkan sopir mengeluarkan bus dari terminal. Salah seorang di antaranya sempat menendang bus. Alhasil bus APTB yang terparkir di Terminal Bubulak dijaga ketat aparat kepolisian.
Sumber: Radar Bogor

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More