buat lo yang ngelanjutin kuliah secara umum dibagi menjadi 3 golongan, yaitu PTN, PTS dan PTK.
PTN itu perguruan tinggi negeri, emmmm kayak SMA Negeri gitu lah. Sama-sama dibawah DEPDIKNAS (sekarang namanya KEMENDIKNAS) namun dibawah diretorat yang berbeda, kalo SMA dibawah DIKMENUM, kalo PTN dibawah DIKTI. Jadi masalah pembiayaan masih dalam monitor pemerintah.
PTN pun dibagi menjadi beberapa grub: institute negeri, universitas negeri, politeknik negeri, universitas islam negeri (UIN)
contoh:
institute negeri : ITB, ITS
universitas negeri: UI, UNAIR, UGM, UNDIP
politeknik negeri: poltek negeri surabaya, poltek negeri semarang, poltek negeri jakarta
UIN: UIN Syarif Hidayatullah, UIN Malang
nah untuk seleksi masuknya
institute negeri ma universitas negeri dan UIN => SNMPTN
politeknik negeri => UMPN
apa beda universitas dan institute? liat dari namanya aja, universitas lebih umum sedangkan institute lebih khusus. contoh Institute Pertanian Bogor => lebih concern ke hal2 yang berhubungan dengan pertanian. ITB => concern ke teknik. nah kalo UI, UB, UNAIR ga ada concernya, teknik iya, Ekonomi iya, pertanian iya, kedokteran iya, jadi once more again univ lebih umum. itu aja mas? yaaa bisa dibilang
selain dari seleksi masuk yang diadakan bersama di atas, para PTN sebagian besar juga melakukan seleksi masuk mandiri (taun lalu ITB ma UGM ngga ngadain)
yang kedua ada PTS, atau perguruan tinggi swasta. jadi dimiliki oleh swasta dan dikelola oleh swasta. jadi suka2 dia mau SPP nya per-semester 1 milyar (_ _”).
apakah swasta pasti mahal?
intinya kayak mekanisme harga gitu, kayak orang jualan. bayangin lo punya PTS. lo buat PTS ini SPP nya mahal, tapi fasilitas n kualitas buruk, maka PTS lo ga akan laku. kalo memang PTS lo kualitas n fasilitas oke, maka worth it lah kalo mahal.
kalo lo buat SPP PTS ini murah, oke mungkin mahasiswanya akan banyak, tapi mungkin aja pemasukannya ga bisa nutup pengeluaran buat nggaji dosen, listrik, gedung, dll jadi lo malah rugi.
nah kira2 kayak gitu. kalo PTS pertimbangan banget unsur laba-rugi, dalam penafsiran yang lebih luas, kalo di PTS, harga sebanding ma kualitas banget. (namun ga bisa digeneralisir juga)
PTS yang ada di Indonesia contohnya Binus, Trisakti, Petra, Bakrie, Stikom, Stmik Amikom, dst.
Kualitas? PTS juga bisa bersaing ma PTN, contohnya aja, taun lalu di lomba komputer tingkat nasional, Binus bisa ngalahin ITB, UGM ma UI.
Mengenai seleksi masuknya, rata2 PTS mengadakan ujian masuk mandiri, namun ada beberapa PTS yang gabung PTN mengadakan SPMB (apa itu SPMB akan saya jelaskan nanti)
oke, yang ketiga adalah PTK atau perguruan tinggi kedinasan. prolog agak jauh, pemerintahan kita terdiri dari presiden sebagai kepala pemerintahan, kemudia dibawahnya presiden ada kementerian2 dan lembaga2. kementerian/lembaga ini misalnya kementerian keuangan, dalam negeri, hukum dan ham, BPN, BPS, BMKG, dll.
nah sumber daya manusia dari kementerian/lembaga tersebut beberapa ada yang tidak dihasilkan dengan kompetensi secara khusus di perguruan tinggi sehingga mereka mengadakan yang namanya PERGURUAN TINGGI KEDINASAN.
PTK di Indonesia sebenarnya ada banyak, namun beberapa telah bermetamorfosis, kalo saya menyebutnya, menjadi semi-PTK dan bukan-PTK
yang ’sudah’ bukan PTK atau memang bukan PTK adalah IT-TELKOM (dulu STT Telkom) dan Poltek PT Pos
yang semi-PTK atau merupakan program kerjasama antara PTN dan pemerintah adalah program kerjasama UNDIP-PLN, program kerjasama ITS-PLN, dan Program kerjasama ITB-Kemendag, kerjasama DEPKOMVIS dengan Universitas Negeri Malang
maksudnya semi-PTK adalah, misal program kerjasama UNDIP-PLN, sebenarnya itu adalah proyek PLN dalam mencari mahasiswanya, namun pendidikannya ‘dititipkan’ di UNDIP. biayanya tetep bayar, dan apabila IP atau nilainya lebih dari nilai minimum, maka akan langsung dapet ikatan dinas.
sedangkan Program kerjasama ITB-Kemendag dan kerjasama DEPKOMVIS dengan Universitas Negeri Malang biayanya gratis dan ikatan dinas.
DAFTAR PERGURUAN TINGGI KEDINASAN BISA DILIHAT DISINI
0 komentar:
Posting Komentar