Pendaftaran Ujian Tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) 2012 masih berlangsung hingga akhir Mei. Peserta SNMPTN
pun kian gencar mempersiapkan diri.
Tidak heran, ujian tulis SNMPTN 2012 memang dinilai lebih sulit untuk ditaklukkan bila dibandingkan dengan SNMPTN Jalur Undangan. Mengapa? Ketua Panitia Lokal SNMPTN Bandar Lampung Hasriadi Mat Akin menjelaskan, tidak hanya harus bagus dalam performa akademik, peserta Ujian Tulis SNMPTN juga harus cerdik dalam memilih program studi yang tepat untuknya.
“Peserta tidak hanya bicara soal keinginan mereka ketika memilih program studi pada SNMPTN ujian tulis. Mereka harus memilih program studi yang paling tepat bagi kemampuan dirinya, karena salah dalam menentukan pilihan, dapat berbuah kegagalan,” ujar Hasriadi, seperti disitat dari situs Universitas Lampung (Unila).
Menurut Pembantu Rektor I Bidang Akademik Unila itu, dalam memilih program studi, calon peserta SNMPTN sebaiknya mengombinasikan antara keinginan dan kemampuan. Dia menilai, mereka yang gagal dalam SNMPTN tidak sepenuhnya bodoh secara akademik, tetapi justru karena salah memilih program studi dan terlalu memaksakan diri.
Dia menjelaskan, tingkat persaingan pada SNMPTN ujian tulis juga lebih ketat karena proses penilaiannya dilakukan secara simultan, berbeda dengan seleksi pada SNMPTN jalur undangan yang dilakukan secara bertahap.
Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ini mengingatkan, peserta SNMPTN juga harus membandingkan data kuota kursi pada tiap program studi pilihannya dengan jumlah peminat program studi tersebut. Tidak hanya itu, peserta SNMPTN juga sebaiknya giat berlatih mengerjakan soal-soal SNMPTN terdahulu untuk mengukur kemampuan dirinya. Peserta juga bisa rutin mengikuti try out di berbagai lembaga pendidikan.
Faktor lain yang menentukan sulitnya menembus SNMPTN ujian tulis menurut Hasriadi adalah sistem penilaian SNMPTN yang menuntut keseimbangan dalam mengerjakan soal. Sistem ini diterapkan sejak tiga tahun terakhir. Dengan kata lain, strategi memfokuskan diri pada mata pelajaran tertentu yang paling dikuasai sudah tidak tepat lagi untuk digunakan.
“Mahir dalam mata pelajaran tertentu tapi sangat lemah di mata pelajaran lain juga dapat berbuah kegagalan,” ujarnya tegas.
Sumber : www.Okezone.com
Tidak heran, ujian tulis SNMPTN 2012 memang dinilai lebih sulit untuk ditaklukkan bila dibandingkan dengan SNMPTN Jalur Undangan. Mengapa? Ketua Panitia Lokal SNMPTN Bandar Lampung Hasriadi Mat Akin menjelaskan, tidak hanya harus bagus dalam performa akademik, peserta Ujian Tulis SNMPTN juga harus cerdik dalam memilih program studi yang tepat untuknya.
“Peserta tidak hanya bicara soal keinginan mereka ketika memilih program studi pada SNMPTN ujian tulis. Mereka harus memilih program studi yang paling tepat bagi kemampuan dirinya, karena salah dalam menentukan pilihan, dapat berbuah kegagalan,” ujar Hasriadi, seperti disitat dari situs Universitas Lampung (Unila).
Menurut Pembantu Rektor I Bidang Akademik Unila itu, dalam memilih program studi, calon peserta SNMPTN sebaiknya mengombinasikan antara keinginan dan kemampuan. Dia menilai, mereka yang gagal dalam SNMPTN tidak sepenuhnya bodoh secara akademik, tetapi justru karena salah memilih program studi dan terlalu memaksakan diri.
Dia menjelaskan, tingkat persaingan pada SNMPTN ujian tulis juga lebih ketat karena proses penilaiannya dilakukan secara simultan, berbeda dengan seleksi pada SNMPTN jalur undangan yang dilakukan secara bertahap.
Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ini mengingatkan, peserta SNMPTN juga harus membandingkan data kuota kursi pada tiap program studi pilihannya dengan jumlah peminat program studi tersebut. Tidak hanya itu, peserta SNMPTN juga sebaiknya giat berlatih mengerjakan soal-soal SNMPTN terdahulu untuk mengukur kemampuan dirinya. Peserta juga bisa rutin mengikuti try out di berbagai lembaga pendidikan.
Faktor lain yang menentukan sulitnya menembus SNMPTN ujian tulis menurut Hasriadi adalah sistem penilaian SNMPTN yang menuntut keseimbangan dalam mengerjakan soal. Sistem ini diterapkan sejak tiga tahun terakhir. Dengan kata lain, strategi memfokuskan diri pada mata pelajaran tertentu yang paling dikuasai sudah tidak tepat lagi untuk digunakan.
“Mahir dalam mata pelajaran tertentu tapi sangat lemah di mata pelajaran lain juga dapat berbuah kegagalan,” ujarnya tegas.
Sumber : www.Okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar